SAHABAT DAN GAGAL GINJAL

SAKIT, SEDIH, PEDIH, TERHARU…

Pernahkah anda mengalami, anda mendengar kabar, sahabat anda di vonis mengalamai kerusakan ginjal stadium empat??

Namanya Irfan Hidayat,  sebelumnya saya sudah minta ijin untuk posting cerita ini.  Saya mengenalnya kurang lebih 5 tahun  yang lalu.  Sebenarnya saya mengenal secara formal… artinya kenal dalamhubungan pekerjaan. Tetapi bagi saya tidak ada hubungan pekerjaan murni, setiap hubungan pekerjaan pasti ada hubungan pribadi. Apalagi dalam
bidang marketing seperti yang saya geluti sekarang ini.

Bahkan istri dan anak sayapun mengenal beliau secara personal.  Keluarga saya pernah bercanda bersama meskipun hanya beberpa kali bertemu. Irfan seorang sahabat yang menyenangkan, supel, selalu ceria, dan rasa sosial yang  tinggi. Tak heran dia mempunyai banyak sahabat. Saya hanya satu dari sekian banyak sahabat dia.

Meskipun masih dalam satu naungan pekerjaan dua tahun terakhir saya sangat jarang berhubungan dengannya.  Hal ini karena Irfan pindah ke divisi lain.  Sebelumnya saya tahu bahwa dia sering jatuh sakit, bukan penyakit serius sih (katanya). Ya demam, maag, asam urat, tyfus, yang gitu-gitu laa…. Saya juga masih inget kira-kira 4 atau 5 bulan yang lalu dia mengeluh sakit, saya sarankan untuk periksa ke lab atau ke dokter.

Dua minggu yang lalu saya tidak terlalu kaget ketika seorang kawan dari divisi mengatakan Irfan sakit dan masuk rumah sakit. Yang membuat saya kaget adalah vonis dokter yang mengatakan Irfan mengalami kerusakan ginjal stadium 4  ??!!@#$%

Weih… Bahkan belakangan saya tahu, Kata dokter yang menangani (Dr. Kuncoro) dia diperkirakan berumur tidak lebih dari satu bulan.  Divonis demikian karena memang, kerusakan ginjla ini sudah mengakibatkan kerusakan pada hati, jantung, bahkan paru-parunya.

Saya sudah bayangkan bahwa kerusakan ginjal stadium 4 adalah kerusakan ginjal yang parah.  Alternatif medis cuma 2 yaitu pencangkokan ginjal atau cuci darah (haemodialisa) seumur hidup. Dua pilihan yang sangat sulit.

Besoknya saya meluncur dari Balikpapan ke Samarinda, rencananya sih mau nengok dia di Rumah Sakit. Eh, nggak taunya dia sudah di kost, siap-siap mau di bawa ke Jakarta. Kenapa? Rumah Sakit AW Syahrani Samarinda angkat tangan… (artinya: sedemikian parahkan sakit sahabatku ini??) dan harus di rujuk ke RS Pertamina Pusat Jakarta.

TERHARU

Saya membayangkan dia sangat terpukul dengan vonis dokter tentang penyakitnya. Tapi apa yang saya temui, meskipun badannya keliatan sekali lemah, tapi sorot matanya masih seperti yang dulu, ceria! senyum juga masih mengembang. Tidak terlihat samasekali kecemasan atau beban berat.  Waktu pamit ke tetangga ehhh malah para tetangga dan teman2 yang menangis, justru dia yang menenangkan mereka supaya tidak menangis…

Kata Zaenal (teman kost dia), di bangsal RS dia masih sempat mencandai tetangga bed dia, mencadai suster yang merawatnya… seperti dia divonis sakit flu saja. ^_^

Bahkan ketika di mobil waktu saya mengantar dia ke bandara dari Samarinda ke Balikpapan, dia masih bisa bercanda sama Rifqi… Juga ketika saya super ngebut untuk mengejar pesawat supaya tidak ketinggalan pun dia masih sempat bercanda. Istri saya menangis terharu ketika melihat dia turun dari mobil dan  memasuki bandara mau check in.

Salut Kang Irfan….

Ya sudahlah… dia sekarang lagi mencari pengobatan alternatif untuk menghindari pecangkokan ginjal dan haemodialisa. Semoga berhasil Kang…!! Cepet sembuh ya??

Ada teman2 yang mempunyai informasi?? Kasih comment ya…!!

update: 20/05/2008

alhamdulillah sahabat saya, tiga bulan setelah posting ini sudah membaik. Saya sudah menuliskannya pada posting yang lebih baru… Simak:  Sahabat Saya Sembuh dari Gagal Ginjal tanpa Cuci Darah