jump to navigation

Selama 15 Menit Menjadi Anak Umur 5 Tahun Setiap Hari April 11, 2009

Posted by ekojuli in YANG TERCECER.
Tags: , , , , , ,
7 comments

rifqi

rifqi

Ini  hanya cerita saya tentang bagaimana mendekatkan diri pada anak saya Rifqi (5 tahun) dan Diva (2 tahun). Menurut saya cara paling sederhana untuk mendekatkan diri diri pada anak adalah menjadi “teman” anak. Selain berperan sebagai orangtua dengan segala aturan yang harus ditegakkan, tidak ada salahnya (saya rasa) meluangkan waktu untuk “berteman” pada mereka. Terutama Rifqi yang sudah mempunyai banyak teman sebaya. Tentu dia lebih merasa nyaman bergaul dengan teman sebaya dia dibandingkan dengan “polisi” di rumah.

Apa yang dilakukan

Saya tidak perlu berimaginasi menjadi anak umur 5 tahun. Saya hanya cukup terlarut ketika dia beraktivitas. Misalnya, berdiskusi tentang cerita Sponges Bob atau Dora The Explorer, Atau Diego Sang Penyelamat Binatang yang sedang ditontonnya. Maksudnya berusaha menikmati alur ceritanya, tahu tokoh-tokohnya, dll. Atau ikut Bermain Bola ikut berlarian sambil teriak-teriak. Bermain kartu Ben 10… yang gitu-gitu deh maksud saya….

Kebetulan saya juga “bertugas” mengantar Rifqi sekolah, masih TK sih dia. Biasanya saya “ngintip” sebentar untuk mengetahui “pelajaran” yang diajarkan. Hasilnya saya tahu beberapa lagu baru di sekolah dia. Ya, memang lagu-lagu anak baru, bukan lagu jaman saya kecil dulu, seperti pelangipelangi, balonku, naik delman… Ini lagu baru yang mmm lumayan bagus sih liriknya. Jadi ketika senggang bisa bernyanyi lagu-lagu sekolahannya.

Apa keuntungannya

Sebelum bicara apa keuntungannya, saya pengen sedikit cerita dulu. Suatu saat saya mengajak Rifqi ke Bandara Sepinggan untuk mengantar keluarga yang akan berangkat. Seperti biasa Rifqi ngajak ke Anjungan untuk melihat lalu lalang pesawat dari balik kaca pengunjung. Di situ saya terlibat terlibat pembicaraan seoarng bapak tua yang sedang bersama cucunya. Intinya… Kata Bapak ini, mumpung anak masih kecil, dia pingin diajak kemana saja ikuti saja, tidak akan terasa momen itu itu segera berlalu. Suatu saat dia sudah tidak akan mau kita ajak. Tidak lama Si Anak akan lebih asyik bermain dengan teman sekolahnya, atau teman dekat dia yang lain. Yaa tidak akan lama, barangkali sebentar lagi dia sudah SMP. Dan bertemulah saya dengan momen itu… Saya bukan takut hal itu terjadi (sebab hal itu pasti akan terjadi) saya hanya ingin menikmati ketika anak saya merengek ingin ikut saya…. Yaa saat ini… sebelum semua berlalu…

So… jadi apa keuntungannya? Ya, sebelum dia “menjauh dari orang tua” dan lebih dengan dengan teman-temannya. Ada baiknya kita juga menanamkan “kenyamanan” ketika dia bercerita aktifitasnya… yaaa.. sebagai teman….

Bukan tidak mungkin dia juga akan bercerita segala yang bersifat “rahasia” sehingga apabila ada yang tidak beres kita akan langsung bisa mengkoreksinya…

Buat saya sih waktu 15 menit setiap hari cukup. Barangkali bisa ditambah jika saya libur. Gimana, ada cerita lain?